RADIO DARI MASA KE MASA : SEJARAH HINGGA PERAN - Racana Wijaya UNNES

Selamat Datang

----------Selamat Datang----------

Kamis, 10 September 2020

RADIO DARI MASA KE MASA : SEJARAH HINGGA PERAN

(foto by :zirconibusso)

Hari Radio Republik Indonesia diperingati setiap tanggal 11 September, bagaimanakah sejarah perkembangan radio di Indonesia? Bagaimana peran radio dalam kemerdekaan maupun kepramukaan?


Hari Radio Nasional atau Hari Radio Republik Indonesiadiperingati setiap tanggal 11 September, perkembangan radio di Indonesia diawali oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) pada tanggal 16 Juni 1925di Batavia (sekarang Jakarta). Kemudian semakin berkembang dengan mulai berdiri Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan. (Indonesiabaik.id)

 Pemerintah Hindia Belanda memberikan suntikan dana untuk NIROM, dimana setiap masyarakat yang mempunyai pesawat radio harus memberikan pajak radio kepada NIROM. Sehingga radio ini bisa tumbuh menjadi lengkap dan besar. 

Kemudian setelah Jepang mengambil alih Indonesia, radio-radio milik Jepang berkumandang di tanah airdiantaranya Hosu Kyoku. Radio ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga sebagai propaganda Jepang untuk Indonesia. 

Namun ada juga memberi kesempatan dalam mengembangkan seni dan budaya, bahkan radio merupakan salah satu media dalam menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia ketika momentum proklamasi.

RRI didirikan hampir satu bulan setelah siaran radio milik Jepang yaitu Hoso Kyoku dihentikan pada tanggal 19 Agustus 1945, ketika itu masyarakat kurang mendapatkan informasi setelah Indonesia merdeka. 

Sehingga orang yang pernah bekerja di radio pada masa penjajahan Jepang, merasa radio penting untuk berkomunikasi dan memberikan informasi kepada rakyat. Maka pada tanggal 11 September 1945 terjadi pertemuan antara 8 orang yang pernah ada di radio Hosu Kyoku dengan pemerintah RI di Jakarta, diketuai Abdulrahman Shaleh berdirilah RRI. Lambat laun radio bukan hanya sebagai media informasi tetapi juga media hiburan.

Radio juga berperan dalam kepramukaan, diantaranya kegiatan JOTA atau Jamboree On The Air yang pertama kali diadakan pada 1957 saat 50 tahun Gerakan Kepanduan Dunia. Kegiatan ini berbasis pendidikan, yang memungkinkan berkomunikasi dengan radio amatir dan terbuka untuk pandu di seluruh dunia.

Pada awalnya  menggunakan perangkat radio amatir dengan jarak jangkauan hanya 40 – 80 meter, adanya keterbatasan dan kecanggihan teknologi tidak membuat gentar hingga banyak kantor radio lokal membantu dan menghubungkan 50.000 pandu antar bangsa sehingga sejak 2004 menggunakan Echolink yaitu VoIP dari yang sebelumnya perangkat radio.(Scouts)

Saat ini juga telah berkembang aplikasi Indonesia Scout Radio, yang berpusat di Jakarta sebagai stasiun radio di bawah Kwarnas yang didirikan pada tanggal 11 Desember 2008. Radio menjadi salah satu media yang efektif dan menarik bagi Pramuka yang memberi informasi maupun hiburan, selain itu juga dapat menjadi media dalam pembelajaran jarak jauh yang cukup mudah untuk diakses masyarakat Indonesia.

Apakah sudah dapat memahami sejarah dan perkembangan radio di Indonesia? Bagaimana menurutmu, menarik bukan?




Reka Jurnalistik

Penulis    - Fitri Jumiatun

Editor       - Rachono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar