Tanam Sayur di Rumah Saja - Racana Wijaya UNNES

Selamat Datang

----------Selamat Datang----------

Rabu, 13 Mei 2020

Tanam Sayur di Rumah Saja

Elly Wicaksonojati, Irfan Dwi Wahyu Purnomo
Reka Lingkungan

sumber: https://www.tribunnews.com/corona/2020/04/14/50-gambar-ilustrasi-virus-corona-cocok-sebagai-bahan-edukasi-untuk-masyarakat

Waspada covid-19
Merebaknya kasus inveksi virus corona (COVID-19) di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia membuat pemerintah pusat dan daerah melakukan serangkaian kebijakan penanggulangan. 

Pemerintah provinsi Jawa Tengan juga memberlakukan kebijakan serupa yaitu salah satunya dengan istilah “Lockdown”.  Masyarakat dianjurkan untuk tetap tinggal di rumah untuk mengurangi aktifitas di luar dalam meminimalisir penyebaran dan berkembangnya virus yang berbahaya tersebut. 

Pemerintah menetapkan dalam beberapa bulan kedepan warga Jawa Tengah mengurangi aktifitas keluar rumah, bahkan aktifitas karyawan kantor, sekolah, hingga universitas pun dilakukan di rumah dengan memanfaatkan koneksi internet (dalam jaringan). 

Sosialisasi menjaga kesehatan, peningkatan layanan kesehatan, penyediaan sanitasi dan alat cuci tangan, serta berbagai bantuan logisitik juga terus menerus digencarkan oleh pemerintah. Meskipun aktifitas masyarakat terbatas, pemenuhan gizi keluarga tidak boleh diabaikan demi menjaga kesehatan keluarga. 

Setiap hari harus memenuhi gizi dengan mengkonsumsi sayur-mayur, buah-buahan, dan bahkan tanaman obat untuk daya tahan tubuh. 

Pemerintah Kota Semarang telah lama memprogramkan pemanfaatan ruang terbuka untuk ditanami aneka sayuran dan buah-buahan, salah satunya disekitar lingkungan tempat tinggal atau rumah masyarakat. 

Jalan yang sempit dan gang perkampungan yang relatif banyak di Kota Semarang ini beberapa sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertanian perkotaan (urban farming) atau yang biasa dinamakan dengan sebutan “Gang Hijau”. 

Hasilnya positif, dibeberapa tempat di Kota Semarang kini banyak ditemui aneka sayuran dan buah-buahan yang ditanam dan dimanfaatkan sendiri oleh masyarakat setempat. 

Hal ini tentu saja sangat membantu pemenuhan gizi keluarga dan masyarakat tidak perlu keluar rumah jauh-jauh hanya untuk membeli sayur dan buah di tengah kondisi waspada darurat penyebaran virus corona. 

Masyarakat cukup antusias dengan menerapkan teknologi urban farming dilingkungan rumah.
foto dok. Reka Lingkungan

Teknologi khas urban farming ada beberapa jenisnya, beberapa diantaranya dapat dilakukan dengan penanaman sayur dan buah diruang terbatas dengan memanfaatkan penanaman polybag, penanaman sistem hidroponik, membuat kebun vertikal, dan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

1. Pemanfaatan Penanaman dengan Polybag 
sumber :  https://www.google.com/amp/s/alamtani.com/media-tanam-sayuran-polybag/amp/

Polybag merupakan tempat menanam yang banyak diminati oleh para pehoby urban farming. Polybag sangat cocok digunakan untuk menanam dalam skala kecil  namun dengan hasil yang maksimal. 

Polybag adalah tempat menanam yang praktis dan murah. Selain itu ada keuntungan lain dalam menanam menggunakan polybag, yaitu akan mempermudah jika hendak memindah tanaman ke tempat yang anda inginkan. 

Satu hal penting yang harus diperhatikan ketika menanam menggunakan polybag adalah media tanam. Media tanam yang baik adalah media tanam yang gembur atau porous, agar pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman bisa maksimal. 

Media tanam dalam polybag cenderung lebih cepat padat, media tanam yang padat tidak baik untuk tanaman. Untuk menghindari hal ini, maka harus memperhatikan campuran media tanam yang hendak gunakan. 

Jika campuran media tanam tidak tepat, kemungkinan akan lebih cepat padat dan tanaman tidak akan tumbuh dengan baik. Selain porous (gembur), media yang baik adalah media tanam yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 

Untuk membuat media tanam yang baik, yang perlu anda persiapkan adalah tanah, pupuk kandang/kompos dan sekam.


2. Penanaman Sistem Hidroponik
sumber : https://www.fullbloomgreenhouse.com/hydroponic-systems-101/

Penanaman system hidroponik merupakan metode penanaman tanaman tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah. Secara harfiah, hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. 

Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa). Hidroponik terkenal dengan kemudahannya dalam menanam sayuran. Sebagai pemula yang tidak pernah belajar pertanian sama sekali, tidak perlu khawatir karena hidroponik sangat mudah diaplikasikan oleh siapapun. 

Penanaman dengan system hidroponik memiliki beberapa keunggulan di antaranya yaitu perawatan tanaman lebih praktis, karena tanaman lebih terkontrol dengan mudah dan akan lebih cepat diketahui bilamana terdapat hama dan gangguan lainnya. 

Media hidroponik mempermudah control dalam pemantauan langsung, missal jika terdapat tanaman yang kiranya sudah mati, maka akan lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru. Media hidroponik membutuhkan ruang yang relative sedikit sehingga tidak perlu membutuhkan ruang yang luas. 

Hal ini tentu menghemat tempat penanaman dan dapat dilakukan di rumah. Tanaman yang ditanam menggunakan media hidroponik akan lebih jarang menggunakan pestisida, ini membuat kualitas tanaman yang di tanam lebih sehat dan tidak mengandung racun, sehingga aman dikonsumsi untuk keluarga.

3. Membuat Kebun Vertikal
sumber: allstateloghomes.com

Kebun vertikal menjadi trend masa kini apalagi di perkotaan. Lahan pekarangan yang banyak dijadikan sebagai lahan parkir menjadikan masyarakat kita kurang melakukan budidaya tanaman lewat memelihara tanaman sendiri dirumah. 

Padahal melakukan kegiatan budidaya dapat membantu membuat rumah menjadi lebih asri dan sejuk. Membuat kebun vertikal sangat fleksibel. Kebun vertikal dapat dibuat di dalam ataupun di luar rumah. Anda juga bisa mendesain kebun vertikal yang terintegrasi dengan dinding yang telah ada ataupun terpisah. 

Ukuran kebun vertikal dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Hal ini menjadi nilai positif kebun vertikal yang tidak perlu membutuhkan ruang yang luas, namun cukup dengan memanfaatkan ruang dalam pekarangan atau lingkungan rumah saja. 

Jenis sayuran dan tanaman pangan yang cocok untuk vertical garden sangat variatif. Memilih tanaman untuk kebun vertikal sangatlah penting, beberapa jenis sayuran yang efektif ditanam dalam kebun vertikal misalnya berikut tanaman stroberi, kacang-kacangan, tomat cherry, tanaman herbal, selada, ataupun bayam.

4. Memanfaatkan Lahan Pekarangan Rumah


sumber:  http://pangan.babelprov.go.id/content/pemanfaatan-lahan-pekarangan-desa-mengkubang-damar-belitung-timur-hasilkan-pangan-beragam

Setiap rumah selalu mempunyai lahan pekarangan, baik yang luas maupun yang kecil.  Banyak fungsi dan kegunaan dari adanya lahan pekarangan baik berupa taman, untuk budidaya tanaman tertentu, keindahan, dll.  

Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia. 

Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan bukan hanya mempertimbangkan hasil, tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Ada beberapa rekomendasi jenis tanaman yang hendak ditanam di pekarangan rumah, yaitu jenis umbi-umbian, tanaman toga, dan tumbuhan palawija.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang menanam sayur di rumah. Semoga dapat mengajak tetangga, keluarga dan kerabat untuk melakukan budidaya tanaman sendiri dalam memenuhi gizi dan menambah aktifitas di rumah selama masa pandemi masih berlangsung. 

Semoga kondisi Indonesia segera membaik dan kembali pulih serta jumlah korban semakin menurun. 


telah disunting oleh:
Rachono
Reka Jurnalistik

1 komentar: