Semarak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Turut Digemakan Racana Wijaya-Tunggawijaya Universitas Negeri Semarang dengan Menggelar Latihan Rutin Bertajuk FGD About Environment - Racana Wijaya UNNES

Selamat Datang

----------Selamat Datang----------

Senin, 07 Juni 2021

Semarak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Turut Digemakan Racana Wijaya-Tunggawijaya Universitas Negeri Semarang dengan Menggelar Latihan Rutin Bertajuk FGD About Environment

Kegiatan yang mengusung tema "Pandemi Covid-19: Lingkungan Jadi Asri atau Justru Semakin Risi?" dimulai Sabtu, 5 Juni 2021 secara daring melalui Zoom Meeting.


Ketua Dewan Racana Wijaya-Tunggawijaya, Kak Lana menyampaikan FGD ini diadakan oleh Reka Lingkungan dan diikuti oleh anggota Ambalan dan Racana. "Ilmu yg didapat semoga bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan alhamdulillah jika bisa ditularkan ke orang-orang sekitar", ujarnya dalam sambutan pembukaan.


Kegiatan semakin menarik dengan mengundang pemantik diskusi dari Saka Kalpataru yang juga purna KDR Wijaya 2019, yakni Kak Zul, dan dimoderatori oleh Kak Salwa anggota GL4 yang juga Pramuka Penegak Garuda Berprestasi.


Kak Zul menjelaskan, bahwa masa pandemi COVID-19 membawa dampak positif dan negatif terhadap lingkungan. "Dampak positifnya yaitu kualitas udara menjadi semakin baik, berkurangnya polusi udara dari kendaraan. Dampak negatifnya, semakin banyak belanja online jadi menambah plastik lebih dari biasanya. Selain masalah sampah, teman-teman tidak menyadari penggunaan alat elektronik semakin besar yang itu menggunakan listrik. Listrik itu dari mana? Kalau di Indonesia kebanyakan pembangkit listrik itu dari batu bara. Batu bara itu dibakar menghasilkan gas CO2, nah itu pengaruhnya besar terhadap panas bumi atau pemanasan global. Teman-teman harus bijak dalam menggunakan energi listrik, jangan terus menerus menyalakan HP seenaknya tanpa memperhatikan hal-hal yang seperti itu. Intinya harus sadar dengan hal itu, lebih bijak dalam menyikapi dampak positif dan negatif masa pandemi. Saya juga senang kalau ada sampah plastik bisa dikelola secara mandiri", penjelasannya dalam sesi diskusi.


Kak Salwa juga menambahkan informasi bahwa di Kota Semarang ada pembangkit listrik tenaga sampah. "Ada informasi buat teman-teman coba cari di google atau internet, di Kota Semarang itu ada pembangkit listrik tenaga sampah di Jatibarang. Nah ini cukup inovatif terlebih di situasi banyaknya produksi sampah di masyarakat. Jadi dengan banyaknya sampah bisa dimanfaatkan untuk membantu energi listrik", terangnya di akhir sesi diskusi.


Peserta sangat antusias mengikuti dari awal hingga akhir acara. Kegiatan diskusi diakhiri dengan kuis tanya jawab yang dimenangkan oleh 3 orang peserta.


Masih banyak orang yang belum sadar apalagi peduli akan kelestarian lingkungan, maka dari itu mari kita dukung komunitas pecinta lingkungan, dan ikut menjaga lingkungan bersama-sama untuk generasi selanjutnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar